E-COMMERCE

Ernestine Jessica
6 min readFeb 11, 2021

--

Oleh : Ernestine Jessica Siahaan (21S18015)

Ilutrasi E-commerce (Sumber :Pinterest)

Apa itu e-commerce? Jika pertanyaan ini diajukan sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu, tidak akan ada yang tahu. Namun kali ini berbeda, perkembangan e-commerce begitu pesat sehingga perlahan-lahan semua orang mengenali dan memahaminya. Dalam beberapa tahun terakhir, e-commerce dapat dikatakan mendominasi pusat perdagangan digital, dan masyarakat internasional termasuk Indonesia yang semakin menuntut pusat perdagangan digital. Gabungan penggunaan perangkat telekomunikasi (seperti ponsel dan komputer) dan internet menjadikan metode belanja ini lebih menarik bagi kaum milenial.

E-Commerce (Electronic Commerce) dalam bahasa Indonesia adalah kegiatan yang mendistribusikan, menjual, membeli, dan memasarkan produk (barang dan jasa) melalui penggunaan jaringan telekomunikasi seperti Internet, TV atau jaringan komputer lainnya. Sederhananya, E-Commerce adalah proses membeli dan menjual produk secara elektronik. E-commerce sendiri telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir dan secara bertahap menggantikan toko tradisional (offline).

E-Commerce ternama di Indonesia (Sumber : Google Image)

Industri ecommerce berkembang sangat pesat di Indonesia belakangan ini. Bahkan, negara kita berada di puncak 10 negara dengan pertumbuhan e-commerce tercepat di dunia . Ini artinya E-commerce sudah tidak asing bagi masyrakat Indonesia .

Setelah melihat apa itu e-commerce maka pada pokok bahasan minggu ini , kita akan mengenal lebih jauh bagaimana e-commerce itu . Berikut penjelasan lengkap mengenai e-commerce .

Apa Saja Jenis Ecommerce?

E-Commerce saat ini memiliki beberapa jenis model bisnis berdasarkan objek yang menjual dan yang membeli. Model bisnis yang paling umum adalah B2B, B2C, C2B , dan C2C.

  • B2B ( Business to Business )
    Jenis bisnis B2B ini dilakukan oleh pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya. Pelaku bisnis dalam konteks ini dapat berupa korporasi atau organisasi. Biasanya, jenis B2B dilakukan secara berkelanjutan karena kedua belah pihak saling mendapatkan keuntungan dan adanya kepercayaan satu sama lain. Contoh dari bisnis B2B adalah importir spare part mesin yang menjual barangnya ke pabrik tekstil.
  • B2C (Business to Consumer)
    Jenis bisnis B2C ini dilakukan oleh pelaku bisnis dengan pembeli. Konsumen mendapatkan penawaran produk dan melakukan pembelian . Pada umumnya, pelanggan dalam ecommerce B2C hanya mengecer. Contoh dari bisnis B2B adalah penjualan kelontong yang dilakukan oleh toko A kepada konsumen .
  • C2B (Consumer to business)
    Berkebalikan dengan B2C, C2B adalah skenario di mana seseorang menjual produk atau layanan kepada sebuah perusahaan. Seorang graphic designer, misalnya, menawarkan dan menjual logo buatannya kepada sebuah bisnis makanan.
  • C2C (Consumer to Consumer)
    Jenis bisnis C2C ini dilakukan oleh konsumen ke konsumen. Dimana konsumen dari sebuah pasar dagang menjual produk ke sesama konsumen lainnya. Salah satu contoh model bisnis C2C adalah penjualan barang bekas ke orang lain yang membutuhkannya melalui internet . Aktivitas tersebut termasuk dalam ecommerce jenis ini. Dengan kata lain, C2C adalah transaksi online antara dua individu.Salah satu model bisnis C2C yang sedang trending sekarang adalah berjualan online melalui fitur LIVE sosial media seperti Live di Facebook , Instagram , dan lainnya .
Instagram Live Shopping adalah contoh model bisnis C2C (Source : Google Image)

Diatas kita sudah menyebutkan E-commerce ternama di Indonesia .Blibli, Jd.id, dan Lazada merupakan contoh pemain ecommerce B2C di Indonesia . Namun, dari laporan DailySocial mengindikasikan adanya peleburan batas antara ecommerce B2C dan C2C yang dilihat dari penilaian reputasi. Penilaian terhadap reputasi umumnya didasarkan pada kepercayaan konsumen yang terbentuk dari beberapa faktor, diantaranya jaminan produk, kualitas layanan, hingga efektivitas sistem yang disajikan. Berikut dapat kita lihat Tabel reputasi E-commerce di Indonesia .

Tabel reputasi E-commerce di Indonesia

Dari penilaian reputasi E-commerce terpopuler di Indonesia , masing-masing memiliki angka yang cukup berimbang, Blibli dan Tokopedia mendapati angka tertinggi. Dari tabel penilaian di atas, Shopee memiliki peringkat teratas dalam urusan produk murah dan biaya pengiriman gratis. Sedangkan JD.id menguatkan brand dengan jaminan produk jualannya asli.

MOBILE COMMERCE (M-COMMERCE)

Mobile commerce adalah bagian dari e-commerce yang terjadi secara eksklusif melalui perangkat bergerak seperti smartphone atau tablet. Dengan itu M-Commerce atau Mobile Commerce merupakan aktivitas yang dilakukan ketika menggunakan telepon genggam untuk berbelanja.Selain pembelian dan penjualan barang dan jasa, bentuk perdagangan internet ini juga termasuk pembayaran melalui smartphone dan tablet (pembayaran mobile). Selain itu, M-Commerce juga mentransfer kepemilikan dan hak penggunaan dan memulai transaksi bisnis.

Tampilan utama Shopee Mobile

Perbedaan mendasar antara M-Commerce dan E-Commerce terdapat pada tabel di bawah ini:

Tabel Perbedaan M-Commerce dan E-Commerce

Beberapa keuntungan yang didapatkan pengguna E-Commerce dan M-Commerce adalah kemudahan untuk melakukan transaksi dalam segi waktu, tenaga, dan ruang. E-Commerce dan M-Commerce juga membantu pelaku bisnis untuk memangkas biaya inventori, dan semacamnya. Dan yang tidak kalah menarik adalah, banyak promo dan diskon di hari belanja online nasional untuk konsumen . Walaupun E-Commerce memiliki manfaat yang banyak, tetapi E-Commerce juga memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:

  • Kurangnya keamanan sistem, standarisasi dan protocol untuk komunikasi
  • Terbatas oleh koneksi internet. Jika tidak ada koneksi internet, maka
    E-Commerce tidak bisa diakses.
  • Kesulitan untuk mengintegrasikan internet dengan software E-Commerce dengan aplikasi biasa dan basis data yang sudah ada
  • Alat untuk pengembangan software masih terus berubah dari waktu ke waktu
  • Butuh web server khusus dan dukungan infrastruktur yan tepat
  • Beberapa software E-Commerce dan M-Commerce mungkin tidak bisa berjalan dengan hardware terntentu dan/atau tidak kompatibel dengan sistem operasi tertentu.

Berdasarkan hal tersebut , dapat kita lihat bahwa sistem informasi berperan besar dalam berjalannya E-Commerce dan M-Commerce. Teknologi Informasi berperan dalam :

  • Mempersingkat siklus waktu yang dibutuhkan satu alur proses dan waktu untuk pemasaran produk.
  • Memberdayakan karyawan dan mendukung terciptanya kolaborasi.
  • Peningkatan manajemen rantai pasok.
  • Memampuan kustomisasi secara massal.
  • Mendukung manajemen perubahan.
  • Menghasilkan proses pembayaran yang cepat dan spesifik.

Dalam menjalankan E-Commerce ada beberapa kategori penting yaitu :

1. Pengendalian Akses dan Keamanan: Proses ini terjadi saat pengguna platform E-Commerce mendaftar akun ke dalam platform. Pengguna mendaftarkan dengan e-mail atau nomor telepon genggam pemilik akun.

2. Profil dan Personalisasi: Akun disesuaikan dengan pemilik profil pemilik dan akan dilakukan pelacakan prilaku.

3. Manajemen Pencarian: Pencarian pemilik akun diolah untuk menghasilkan rekomendasi-rekomendasi produk berdasarkan rekam pelacakan prilaku pemilik akun.

4. Manajemen Konten

5. Manajemen Katalog: Mengorganisir katalog berdasarkan jenis barang, harga barang, penilaian barang, dan letak toko.

6. Pembayaran: Proses pembayaran dan verifikasi pembayaran kepada pemilik akun sesuai dengan produk yang dipesan. Memberikan dana tersebut kepada toko yang menjual produk tersebut.

7. Manajemen Alur Kerja

8. Notifikasi Acara

9. Kolaborasi

Pada saat kita melakukan pembelian pada E-Commerce ada yang dinamakan proses pembayaran sebelum mendapatkan barang yang kita inginkan . Berikut adalah contoh sistem pembayaran pada E-commerce :

Sistem Pembayaran E-Commerce (Sumber: James A. O’Brien, 2010)

Terdapat beberapa factor untuk mengkaji kesuksesan sebuah E-Commerce, yaitu :

Faktor Kesuksesan E-Commerce (Sumber: Dany Febrina)

Ecommerce adalah segala transaksi jual-beli yang dilakukan melalui internet. E-Commerce terus berevolusi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Memberikan kemudahan bertransaksi untuk mendapatkan barang, semudah dari genggaman jari.Di Indonesia, industri ini tengah digandrungi dan akan terus berkembang cepat, seperti yang diproyeksikan oleh McKinsey & Company pada tahun 2018.Dengan kemudahan yang beragam di E-Commerce ini, kita bisa memulai Bisnis e-commerce karena ini adalah salah satu bisnis yang menjanjikan sehingga kita tidak perlu ragu untuk mencobanya.

REFERENSI

  • Pradana, M. (2015). Klasifikasi jenis-jenis bisnis e-commerce di Indonesia. Neo-Bis, 9(2), 32–40.
  • Irmawati, D. (2011). Pemanfaatan e-commerce dalam dunia bisnis. Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis–ISSN, 2085, 1375.
  • Romindo, R., Muttaqin, M., Saputra, D. H., Purba, D. W., Iswahyudi, M., Banjarnahor, A. R., … & Simarmata, J. (2019). E-Commerce: Implementasi, Strategi dan Inovasinya. Yayasan Kita Menulis.

--

--

Ernestine Jessica

An Undergraduate student of Engineering Management Institut Teknologi Del